Abudini الوَجوئي

HIDUP INDAH DI ATAS SUNNAH

Kedermawanan Hati Dan Jiwa Yang Besar

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﻟﻴﺲ ﺍﻟﻐﻨﻰ ﻋﻦ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻌﺮﺽ، ﻭ ﻟﻜﻦ ﺍﻟﻐﻨﻰ ﻏﻨﻰ ﻏﻨﻰ ﺍﻟﻨﻔﺲ

Dari Abu hurairah, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda, kekayaan bukanlah banyaknya harta, melainkan kekayaan itu adalah kaya jiwa.( Shahih. takhrij al-misykah (16) Al-Bukhori ( 81 ) kitab ar-Riqaq (15) bab ghina ghinan nafsa, muslim (12) kitab az-Zakah (40) laisal ghina an katsratil aradh (hadist 120)

ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﻗﺎﻝ ﻣﺎ ﺳﺌﻞ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺷﻴﺌﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﻻ

Dari jabir ia berkata, tidak pernah nabi dimintai sesuatu lalu beliau mengatakan tidak(Shahih. muhktashor asyamaail (302) Al-Bukhori ( 78 ) kitab al-adab (39) bab husnul huluq. Muslim ( 43) kitab al fadha il (14) bab ma su ila Rasulullah shallallahu alaihi wa salam hadist ke 56)

Faeadah hadist :

1. Kekayaan hakiki yg terpuji adalah kekayaan jiwa, yaitu merasa puas atas apa yg ada dan sedikit hasrat pada kekayaan, bukan banyaknya harta dan hasrat untuk menambah harta.

2. Kekayaan jiwa diperoleh dengan kekayaan hati, yaitu seseorang hanya membutuhkan Rabb-Nya dalam setiap urusan, ridha terhadap segala ketentuanya, mensyukuri nikmat yg ia proleh dan meminta pertolongan kepadanya untuk menghilangkan segala kesulitan yg ia alami.

3. Besarnya kedermawan hati Rasulullah shallallahu alaihi wa salam karena beliau tidak pernah menolak permintaan seseorang. Apabila beliau memiliki harta, maka beliau akan memberinya, dan jika tidak mau beliau akan meminta maaf dengan cara yg bijak.

ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ
Ustad Ridwan Abu nasyitha,
2-feb-2014, palapa 2 , pontianak.

Tinggalkan komentar