Abudini الوَجوئي

HIDUP INDAH DI ATAS SUNNAH

Manuskrip Al-Qur’an di Shan’a

Pada tahun 1972 di Shan’a,Yaman, ditemukan manuskrip Al-Qur’an kuno. Seorang orientalis- Gerd R. Puin- yang ikut menyelidiki manuskrip tersebut mengklaim bahwa manuskrip tersebut memiliki qiro’at (bacaan) yang berbeda dari mushaf Utsmani sekarang, sehingga mushaf Utsmani perlu “diragukan”.
Namun teori Puin diatas tidak ada yang memperdulikan -termasuk dari sesama orientalis- karena umat Islam telah bersepakat bahwa qiro’at yang diterima adalah :
1) Harus sesuai dengan kaidah bahasa Arab,
2) Qiro’at tersebut harus sesuai dengan mushaf Utsmani yang telah disepakati Sahabat.
3) Isnadnya harus shahih dan diriwayatkan mutawatir.

Jika salah satu syarat tadi tidak terpenuhi, maka qiro’at tersebut dihukumi qiro’at syadz (ganjil) –seperti qiro’at manuskrip di Shan’a- , dan menurut Imam Nawawi dalam kitabnya “Syarh Muhadzdzab”, qiro’at syadz tidak boleh dibaca baik dalam shalat maupun di luar shalat.

abudini76.wordpress.com

Tinggalkan komentar