Abudini الوَجوئي

HIDUP INDAH DI ATAS SUNNAH

Hukum Mengolok-olok orang yang teguh menjalankan ajaran agama

Ulama : Syaikh Ibnu Utsaimin

Pertanyaan:
Apa hukum orang yang mengolok-olok orang-orang yang berpegang teguh dengan perintah Allah dan Rasul-Nya?

Jawaban:

Mengolok-olok orang-orang yang berpegang teguh dengan perintah Allah dan Rasul-Nya disebabkan karena mereka itu berpegang teguh (konsisten) dengan perintah itu,hukumnya haram, dan berbahaya sekali terhadap dirinya. Karena dikhawatirkan kebenciannya terhadap mereka itu disebabkan kebenciannya terhadap kondisi mereka yang berpegang teguh dengan ajaran agama Allah, di saat itu, pengolok-olokannya terhadap mereka menjadi pengolok-olokan terhadap jalan yang mereka tempuh (ajaran yang mereka pegang), maka mereka menyerupai orang yang telah dikatakan Allah tentang mereka:

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu),

tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman”. (At-Taubah: 65, 66).

Sesungguhnya ayat ini turun kepada satu kaum dari orang-orang munafik yang mereka

berkata: “Kami tidak melihat mereka ini seperti qari (pembaca-pembaca) kami -yang mereka maksudkan adalah Rasulullah -shallallahu `alaihi wa sallam- dan para sahabatnya- yang lebih suka makan, yang lebih pendusta lidahnya, dan yang lebih penakut dihadapan musuh. Lalu Allah menurunkan ayat ini terhadap diri mereka.

Berhati-hatilah orang yang mengolok-olok penegak kebenaran, dikarenakan mereka itu dari penegak agama. Sesungguhnya Allah telah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia)

menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lewat di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orangorangberdosa kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila

mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”. Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Al-Muthaffifiin : 29-36).

Rujukan: Kitab kecil ” Asilah Muhimmah”.

Sumber: http://www.fatwa-ulama.com

Tinggalkan komentar